PENDAMAI LIVE IN PEACE

Benak kita berusaha meyakinkan bahwa kita terpisah...
Seharusnya kita fokus pada persatuan kita...
Kita adalah fragmen dari sesuatu yang lebih besar
-David Bennett



Tapi... aku baru saja mulai terjun ke dalam perubahan
Unsur pembeda antara karakter utama dalam kisah-kisah pada topik ini dengan karakter pada topik lain yang pernah ku tulis adalah terletak pada cara pandang humanistik terhadap kehidupan, kebutuhan untuk tidak berpartisipasi dalam konflik, keinginan untuk menjaga hal-hal di sekitar tetap menyenangkan. 

Para pendamai cenderung menceritakan kisah ketika mereka berbicara dan menulis. Kisah-kisah yang dituliskan sering kali dituturkan panjang lebar dalam keinginan mereka untuk bersikap komprehensif dan mengubungkan manusia dengan manusia. 

SAYA MEMILIH KESEJATIAN, 14 Maret 2020
Kesejatian adalah latihan harian. Memilih kesejatian berarti menempa KEBERANIAN untuk menjadi tidak sempurna, untuk menetapkan batasan, dan untuk membiarkan diri kita menjadi rentan, melatih KASIH SAYANG yang bermuara dari pengetahuan bahwa kita semua terbuat dari kekuatan... dan terhubung terhadap satu sama lain melalui semangat kemanusiaan yang penuh kasih dan tangguh; memupuk HUBUNGAN dan rasa kepemilikian yang hanya bisa terjadi ketika kita merelakan apa yang seharusnya menjadi kita, dan merengkuh diri kita apa adanya. 
-Brene Brown, Ph.D. 

Banyak orang yang pernah gagal melaporkan perubahan signifikan dalam hidup mereka dan perasaan syukur mungkin tampak janggal bagi mereka yang belum pernah mengalami hal itu. Karena kegagalan baru-baru ini, saya menyadari betapa sulitnya mengungkapkan rasa syukur yang saya alami dengan kata-kata. Tentu saja, saya bersyukur masih hidup, bersyukur atas semua bantuan dari profesional, teman dan kenalan yang ambil bagian dalam kesembuhan saya, sangat bersyukur. Tapi rasa syukur saya membentang melampaui aspek-aspek kebahagiaan itu- saya bersyukur atas kegagalan itu karena pengalaman tersebut membawa saya ke keberadaan diri yang paling tinggi. 

Muncul pertanyaan, "Sekarang setelah saya hadir bagi kefanaan, bagaimana saya bisa menjalani setiap momen ke depannya?" Jawaban atas pertanyaan ini bukanlah sebuah keputusan sadar. Hal itu merekah dalam diri saya sebagai konsekuensi karena membuka diri, karena tunduk pada kegagalain itu. Pelajaran terbesar adalah bagaimana saya bisa memberikan kontribusi lebih yang telah saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pekerjaan dengan menjaga fokus perhatian sepenuhnya pada orang lain tanpa meminta imbalan. Saya memberi, tapi tidak membiarkan diri saya untuk menerima. Tugas memupuk ego saya sekaligus melelahkan saya. 

Kegagalan yang saya alami mengharuskan saya belajar cara meminta bantuan dan menegaskan kepada orang-orang di sekitar saya apa yang harus saya butuhkan- untuk didengarkan, untuk didorong berbicara tentang diri saya sendiri. Sebagai gantinya, untuk fokus pada hal-hal positif mengambil alih, dan tak menyisakan ruang untuk merasa lelah, kehilangan arah, kesepian, serta mengalami keadaan yang mengerikan itu- suka menuntut. Setiap orang bersukacita betapa berani dan luar biasanya diri saya, sementara sebagian diri saya yang baru ditemukan hanya ingin meringkuk seperti bola dan dipeluk. 

Tepat seperti yang dianjurkan penelitian Dr. Brene Brown tentang kesejatian, saya sekarang lebih terhubung karena saya mempelajari keberanian jenis baru- untuk menjadi tidak sempurna (suka menuntut), untuk menetapkan batasan (apa yang saya inginkan dan tidak inginkan), untuk membiarkan diri saya menjadi rentan (mengakui kebutuhan-kebutuhan ini tanpa merasa malu), dan seiring dengan hal itu, datanglah kasih sayang sejati (memberi tidak lagi bersifat satu-arah). Dengan demikian saya berterima kasih kepada Dr. Brown karena mengungkapkan kata-kata pelajaran yang paling perlu saya pelajari.

Sekarang, setelah keseimbangan energi dan mental saya kembali, alih-alih merasa seperti diri saya yang lama, saya berderap maju menuju diri saya yang baru, diri yang memiliki bagian sentimental yang tidak pernah saya miliki sebelumnya, Kerentanan dapat diinterpretasikan sebagai ketidakberdayaan, terekspos, tidak aman. Bagian sentimental baru dalam diri saya tidak memiliki konotasi negatif seperti itu. Bagian itu membuat saya lebih lembut, lebih tunduk, halus, sensitif, terbuka dan mudah dijangkau. 

Sekian----

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENDAMAI LIVE IN PEACE"

Posting Komentar