Final LDR Full of Advices


Kali ini, sesuai request, aku bakal beritahu kalian beberapa suggestion style untuk kalian yang usually aku implement dalam relationship aku sebelumnya tentang "How to deal with LDRF". The reason why adalah yup, karena aku sendiripun pernah punya sedikit experience dan pernah terjebak bahkan melewati fase dalam hal topik yang bakal kita bahas ini. Im an incredibly opening the situation and experience kala itu, bagiku itu sesuatu hal yang sangat tough sih yang pernah aku lakuin so far, tapi dari situ aku bisa belajar banyak hal yang mungkin bisa aku share ke kalian dan aku harap probably it works for you too

Okay, sebelumnya aku bakal flashback dikit, aku pun pernah berada dalam situasi LDR lagi dan lagi dan yap, aku punya very very very fresh advices in my head currently. Aku pernah LDR completely like not too long but I could say it took a year. Aku tinggal di wilayah yang beda dan tentunya kami punya kesibukan masing-masing yang padatnya luar biasa. It tooks like yes 2 hours by plane, but it seems we didnt have much spare time just to see each other. Yes, dilain sisi it costs money to fly too. We cant have really fly sesering mungkin karena otherwise bank account bisa aja ludes seketika. So, kami berusaha untuk membuat planning senyata mungkin untuk bisa ketemu tiap 3 bulan sekali. Bahkan, he decided to live in the city exactly where I lived by time and for me? Its totally amazing, blow up my mind like boom. Dia berusaha untuk pindah dan get closer to avoid the distance between us. It wasnt really convenient to him. Dia ninggalin banyak hal, mulai dari teman keluarga dan kerabat dekatnya as part of his life. Itu memang hard thing to decide sih and if you agree in this kinda situation, bagiku itu superduper emosional banget, really kinda tough things, gada benar dan salah untuk lakuin itu, gada benar atau salah untuk react to things like that, kondisinya sukar banget sih. Tapi the rest kami bisa lalui semua ups and down itu. Aku punya some advices buat kalian dan maybe bisa bantu kalian ngelewatin situasi dimana kalian lagi going through LDR if u're considering dalam situasi LDR ini. 

Okay, lets start... 

Hal besar bagi kami adalah membuat "regular trips" untuk bisa ketemu, see each other in real sesekali misalnya once in 3 months dan itu cuma untuk weekend time doang. Kita berupaya bagaimana pun sibuknya untuk meluangkan waktu dan exactly memastikan sih kalo kita bisa ketemu dan see each other quite regularly. Karena pikiran kami, dari hal itu bisa ngebantu kita biar tetep harmonis, stabil secara feeling/emotional, stay motivated, tetep loved up dan tetep fokus untuk grow up together. Ketika jumpa, kami biasa ngelakuin hal-hal layaknya normal relationship, sometimes berpura-pura bahwa yes everything is normal, having dinner bareng, nonton film di bioskop, duduk di pantai, yes doing whatever to make both feel comfortable. Obviously, jika bertemu secara fisik dengan pasangan kalian bukan termasuk opsi kalian yang pada dasarnya it works and helps us on that time untuk bisa tetap terkoneksi, kalian mungkin bisa coba luangin waktu untuk face time or skype, supaya tetep merasa seperti ngehabisin waktu bareng. So, temukan timing dimana kalian bisa actually melihat face to face, having phone call regularly sih baik, tapi jika kamu bisa dalam situasi dimana kamu bisa actually get that eye contact and melihat wajah pasangan anda dan berbicara layaknya seperti kalian duduk saling berhadapan satu sama lain, obviously itu sesuatu hal yang sama, tapi bagiku ya dengan face time atau skype bener-bener ngebantu kita buat merasa bahwa kamu gak jauh dari dia, ure not feeling that distance that much, agree gak?. Its better than just a phone call atau cuma short text messaging yang membosankan. Jadi, cari dan buat timing itu kapan pun ketika kalian bisa, bukan berarti tiap menit atau tiap hari juga, tetapi able untuk bisa buat timing seperti itu aku rasa super duper penting sih. 

Aku rasa another masalah terbesar dan especially firstly that Ive done the distance adalah mencoba untuk chattan terus tanpa break sampai jam tidur (bedtime). Dari situ, aku rasa itu bener-bener create hubungan yang unhealthy banget, kita selesai untuk punya knot altercation, kemudian kita balik dan bicara baik-baik kemudian re-evaluasi dan berpikir okay apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa kita merasa atau menjadi seperti sangat emosional saat itu, mengambil semual hal dengan otak panas, easily getting emotional, we're getting annoyed with each other seperti apa sih yang sebenarnya terjadi dan kami sadar akan hal itu karena kami discussed perihal itu ketika sudah merasa membaik. Kita gak pernah ada kata putus atau pisah, itu hanya garis konstan dari komunikasi yang kita lakuin all the time. We're going insane dan itu terlalu berat bahkan sampai dititik kita gak punya something yang perlu dibicarakan lewat phone pada akhirnya. Itu benar-benar membosankan sih apalagi perihal kita selalu update satu sama lain tiap menit about of what was happening dan untuk aku? Thats not real life, walaupun tinggal satu wilayah pada akhirnya, kalian obviously punya pekerjaan yang berbeda ditempat yang berbeda atau pastinya punya kesibukan yang berbeda pula, misalnya, kamu punya hal yang berbeda till the end of the day dan finally kamu bicara satu sama lain tentang hari-harimu dan semuanya seperti itu. Tapi, karena kita bicara terusan dan intense banget hampir tiap hari, tidak ada gap atau jeda yang signifikan, no breaking communication, itu bahkan jadi sesuatu yang bagi kami gak sehat untuk diterusin. So, its better to save the moments to give them a big conversation at the end of the day, right? Saat kita ketemu dan ceritain semua hal tentang hari-hari mu, apa yang kamu lakuin, just chat about everything, bisa normal chat, tentang life updates, family dan semuanya, tetapi gak mesti harus terjadi terus-menerus like as it goes on through the day

Next, staying positive juga hal besar, bantuan besar jika kamu constantly negatif tentang hal-hal kecil, jika kamu merasakan hal itu all the time dan sampai bisa buat dirimu merasa like crap tentang itu, itu bisa reflek ke diri kamu dan pasanganmu, pastinya hubungan ending-nya gak bakal sehat. Dari situ kalian bisa mulai butuh untuk evaluasi, apakah ini baik buat kamu atau tidak, if its okay buat kamu untuk melakukan hal itu atau if its taking too much out of you karena LDR gak selamanya bisa berhasil untuk semua orang. But I really made this work for my relationship dan bisa ngelewatin fase ini. Tapi ya memang banyak yang gak berhasil juga dan kadang kita evaluate whether or not you can do it dan jalan terbaik untuk gambarin semuanya jika itu semua possibly bisa terjadi adalah ketika kamu punya sedikit goals, ketika kamu menganggap bahwa distance bisa jadi sesuatu yang you cant overcome dan tidak ada solusi untuk itu, dan itu apa yang kamu ingin lakukan dalam hidup kamu, adalah kamu hanya menunggu untuk suatu perubahan seperti if theres no end date on it as well sebagai sesuatu yang kamu bener-bener ingin pikirkan dan ungkapkan dengan pasangan kamu walaupun jika kamu pun tidak 100 persen yakin kapan itu akan terjadi. Jika kamu punya sedikit idea dalam diri kamu dan at least kamu pernah bicarain tentang itu dan itu bakal buat kamu merasa sedikit baik dan percaya bahwa hal itu gak akan terjadi selamanya dan pastinya bakal ada solusi dalam setiap masalah. 

Hal besar lain untuk aku khususnya saat ini adalah membuat kesempatan untuk melakukan hal yang sebenarnya aku gak able lakuin dengan pasanganku. I dont have to worry about him being noisy, just making my own schedule buat diri aku, so aku gak worry about sending it to anybody else karena in case aku tinggal sendiri, it means aku bisa lakukan semua yang aku inginkan tapi masih dalam batas wajar. Im sort of taking it as an opportunity untuk ngabisin waktu sendirian "me time", ngabisin waktu in my own routines however I'd like to set it out dan bakal munculin positive minds. It keeps you going if uve got things that ure doing for urself dan ure really seizing the moment dan membuatnya menjadi kesempatan, itu hal positif kemudian membuat diri kamu merasakan energi positif dan pentingnya lagi its going to be a lot easier to deal with them if ure constantly dwelling on things to be boss or whatever it is, just do whatever and enjoy ur life, make it the best tht u can without dwelling on sad things or dwelling on the relationship or over the distance soalnya bisa bakal menjadikan itu hal negatif, so just really mencoba dan buat dirimu sibuk dengan melakukan banyak hal positif dan semuanya bakal lebih mudah dijalani.

Dont ever stalk their social media, u'll go insane! u'll go mad! LOL

I was so bad for it, aku sebelumnya gak pernah terlewatkan kalo soal story social media pasanganku, whatever he posted by the time, I'll always check it on. Aku selalu tau apa yang dia lakukan, whatever it is. I would investigate and dari situ aku mulai merasa bahwa hal itu take over my life and its really sick thing buat aku yang ngelakuin hal itu karena I was like there's no chill ever dan I would just be looking out for something to go wrong seperti aku ngerasa takut karena aku gak disana dengan dia untuk tau apa yang sebenarnya terjadi tiap waktunya, that I had to keep myself updated by stalking social media things dan itu bener-bener membawa pengaruh gak sehat terutama buat mental health aku, you have to fully trust, you like the other half the other person, karena kamu gak ada opsi lain, jika kamu gak percaya dengan pasanganmu, itu bakal buat kamu like super super insane and mind going crazy. Jika kamu dalam situasi perasaan yang bener-bener worried even jealousy dan bahkan gak bisa percaya dengan pasangan anda, coba discussing atau komunikasikan baik-baik dan try to find the ways to fix that clearly, dont just shut each other out, coba bicara satu sama lain dan work through it, karena jika gak dilakuin, maka gada hal yang mungkin bisa terselesaikan. Bakalan stuck dengan masalah yang sama. U've got to talk to each other dan buat beberapa guidelines dan boundaries as to where kalian berdua bisa stand. Jika kamu cewek yang mungkin gak suka kalo pasangan kamu giving like thumbs foto wanita lain disosmed dan itu buat kamu ngerasa gak nyaman, I know its such a tiny little thing, tapi kalo dirasa anoyying banget, kamu merasa worried, membayangkan okay bahwa dia keknya cuma bicara normal sama orang lain (lawan jenis), atau maybe dia gak setia sama aku, apa dia serius sama aku atau dia punya orang lain dan treat her special  atau situasi lainnya dan kamu ragu bahkan gak yakin then kamu just bottle it up lalu kamu marah ke dia dan tidak bicara dengannya. Nothing seems will get solved, right? Tapi jika hal itu bothering you that much, disitu lah fungsi komunikasi berperan, bahas bareng baiknya bagaimana, kamu bakal bisa dapat resolusi dan bakal beri diri kamu sedikit peace of mind, secara gak langung bisa bantu pasanganmu paham the way ure feeling. Jadi, pasangan kalian tahu alasan kenapa kalian marah. 

Communication is the key sih. Pasangan kalian dont see you necessarily in the way and the way that ure feeling everything, mereka cuma tau bagaimana perasaan kamu through a text message, how u feel through a phone call, they're not there to see that its really affecting you that much. Chill out, talk to them about it, dont let it make you an angry crazy bitch like it made me, u just got to calm it down and believe that everything will be okay about ur problems, they can be solved but they wont be if you just go on a crazy rampage and you see red and just go mad. Aku juga difase bener-bener harus belajar banyak terutama dalam ngendaliin emosi. There is a very high chance that this is going to be a very emotional journey for you and ure going to get to some places in ur brain where you just feel like its just too much and ure thinking why does it have to be so damn hard, its okay to feel emotional about things like this because its such a weird unique situation. Theres no right way to feel about this, just got to support them in the best way that you can without letting it take over your life and ruin ur life, you have also do whats best for you, but its just going to be such an emotional bloody roller coaster and its full of ups and down, its just a tough thing to do as human being, so just know that its not a forever thing and things are going to change for the better and one day you will actually have a normal bloody relationship. 

Aku harap tulisan ini bisa sangat membantu kalian in some way shape or form. Jika mau berbagi opini subjektif kalian bisa leave a comment dibawah ya. Thanks! :)

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Final LDR Full of Advices"

  1. Mengapa LDR selalu dikaitkan dengan namanya goals?? Bagaimana mempertahankan tujuan biar goals itu terwujud?. Meski ada yang bilang si, bahwa semua sudah ditetapkan, tapi kan masih dapat diintervensi oleh kdua org yang sedang LDR gitu. Lain kali bahas dong gmm mncapai goals dalam LDR 🤭👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aww okay, nanti bakal diurai lagi disesi ldr berikutnya terkait how to reach the goals yap. Semua hal pasti dikaitkan sama goals, apapun itu. Jadi sebenarnya it depends dari pasangan itu sendiri how to reach the goals, tapi gbsa effort sendiri, tapi mesti dijalani berdua. Kadang hambatannya banyak, kamu ga awam kan sama statement berjuang sndrian, itu jga bsa jadi penghambat, bahkan jatuhnya bisa buruk. Walau semua udah ada ketetapannya, masih bisa diubah dong. So its up to you, mau ngubah atau nerima ketetapan yg mestinya probabilitas utk berubah masih ada. Thanks for the comment ayye

      Hapus