PEDIHNYA PATAH HATI #Part 3

Kepedihan...


Tak terkira pedihnya yang tak kunjung usai tanpa suap, banyak rahasia yang belum terungkap. Kondisi memaksaku untuk kuat. Perihal jatuh-bangun, tegar memang sepatutnya harus, tetapi tidak berlaku untukku, kini jatuh, semakin dalam. 

Sejuta mimpi yang ku uraikan tentangmu, sudah direnggut waktu. 
Sejuta kenangan yang terukir, sudah direnggut waktu. 
Semua mimpi yang ku tuliskan sudah sirna dan tidak ada harganya.
Sadari apa yang dulu kita miliki, sekarang sudah tidak ada lagi. 

Tidak ada yang bisa menyelamatkan diri ini, tidak peduli berapa lama aku berlutut di lantai, tidak akan merubah apapun. Mengingat secercah pengorbanan, menahan ego, mempertahankan yang sebenarnya bukan milik kita. 

Kepergianmu membuat hujan turun belakangan ini, makin deras mengalir. Aku tidak akan pernah menjadi apa yang kamu inginkan, bahkan tidak akan pernah bisa menjadi kesayangan orang tuamu. Bahkan, adikmu tidak ingin menatap mataku. Sudah terbiasa, memunguti sisa kepingan hancur ini sampai aku terluka lebih dalam. 

Teringat kala itu...
Di tempat yang sama, berkumpul penuh canda tawa, terasa lega berada disampingmu sayang. Memutar lagu kesukaan kita, tapi sayang tak terdengar sama lagi. Pagi ini, ketika teman tak sengaja menyebut namamu dan kemudian mulai berbicara tentangmu, semua itu hanya menyakitiku, entah... apa mungkin karena hatiku hancur hanya dengan mendengar namamu. 

Terlalu bodoh tuk disadari, harusnya dulu ku genggam tanganmu agar tidak pergi jauh. 
Terlalu hina tuk diingat, harusnya dulu ku berikan seluruh waktuku saat ada kesempatan untukmu. 
Mengajakmu kemana pun yang kamu inginkan, tapi kini sudah sirna, tiada lagi...

Karena perilaku ku, membuat lelaki kuat sebaik dirimu pergi begitu saja. Sepertinya, kekacauan ini tidak ada habisnya dan tidak bisa dibereskan. Semua ini menghantuiku setiap malam ketika ku pejamkan mata ini. Day 6, I still cant sleep well. 

Meski sakit rasanya, akulah yang pertama akui bahwa diri ini seyogyanya salah. Semuanya sudah terlambat, tidak ada jalan, tidak ada celah untuk masuk kembali. Tapi ku harap, semoga dia bisa menjadi apa yang kau minta. Mengajak dan menemanimu hingga memberimu seluruh waktunya ketika ada kesempatan seperti yang tidak bisa kuberikan padamu. Lakukan segala yang harusnya dulu kulakukan. Saat aku menjadi kekasihmu. Its too late.. too late to apologize

Perlu dikau tau, semua orang menyukai semua yang kau lakukan, mulai dari caramu berbicara sampai caramu berjalan. Secara tidak langsung, semua orang memperhatikanmu. Memberi simpati padamu. Bisa aku minta waktu sebentar? Sebelum aku beranjak dari tempat yang bukan seharusnya. Malam ini aku sendirian dan ku harap kau adalah seseorang yang dulu ku kenal. Tapi sungguh tidak mungkin lagi. 

Aku tahu kau disana, ditempat yang far away even I cant reach you, its impossible. But I want you back. Semua orang mengira aku gila. Sebenarnya, mereka tidak mengerti tentang keadaanku, bahwasanya hanya kaulah yang ku punya, cuma kamu yang kumiliki, berharga like diamond.

Semalam begitu terang sehabis hujan, bintang-bintang bertebaran, indah sekali. Ku termenung dan duduk seorang diri di jendela kamar ku. Berbicara pada rembulan, berusaha bicara padamu, berharap kau ada disana juga sedang berusaha berbicara padaku. Aku gila.

Aku berkendara melewati semua tempat yang pernah kita singgahi. Aku menikmati momen itu, sungguh. Bagaimana rasanya, terasa seperti apa. Walaupun teman-temanmu memberitahuku bahwa kau baik-baik saja. Tidak kesepian sedikitpun? Terkadang.. aku mulai bertanya-tanya, apakah hubungan ini hanya kebohongan belaka? Jika benar nyata adanya, bagaimana bisa kau baik-baik saja tanpa aku? Karena aku sama sekali tidak baik-baik saja.

Aku ingat hari saat kau mengatakan jika kau ingin pergi beserta mimpi dan harapan yang pernah kita buat, yang kau tinggalkan karena kau tidak membutuhkannya. Andai saja aku bisa dengan mudahnya melupakan semua hal kecil bodoh ini seperti kenangan yang takkan pernah bisa ku lepaskan. Aku merasa sendirian, semua teman bertanya mengapa tidak pernah muncul. Sakit rasanya mengetahui bahwa kau sudah bahagia, sakit rasanya bahwa ternyata kau telah lupakan aku. Sulit untuk mendengar namamu. Rasanya seperti tidak terjadi apa-apa, semua seperti kebohongan.

Hentikan kegilaan yang sia-sia ini. RIP hati

To be continued...

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "PEDIHNYA PATAH HATI #Part 3"

  1. Tidak mudah,sesekali kmu beranggapan hal itu mudah,ini tentang hati,di mana harapan tidak sesuai dengan kenyataan..

    BalasHapus