LEARN HOW TO LET IT GO
Hanya bisa melihat dari jauh, mengamat perubahan, hati penuh tanya tapi sayang hati tidak pernah puas akan jawaban. Ku lihat cerminan wajahku darinya. Mulut bungkam, hati bicara. Menjadi lebih baik adalah hal mainstream. Menjadi berbeda itu lebih baik. Apa bedanya kau dan dia? Standart. Memang kadang kita dibutakan oleh sesuatu, itulah kasih sayang. Tulus, tanpa pamrih. Tidak bisa diraba, hanya bisa dirasa. Nyaman...senap... penyejuk. Beberapa kali terlintas dipikiranku, tapi tak bisa ku wujudkan. Lupa diri karena terlalu mengabdi untuk orang lain. Jarang orang ingin menelisik ke lubuk hati yang paling dalam. Perdebatan antara hati dan pikiran, tak jarang inilah pemicu pertengkaran dan sad ending.
Menangis rintih dalam gelap, berdo'a semua akan baik saja. Terkapar dan tersesat dalam dunia lain, dunia yang ada dari dulu, bergelut hingga luka tapi tak berdarah. Itulah hidup. Melambaikan tangan pada orang yang dikenal, memanggil namanya dan melihat senyum indah dari wajahnya, itulah motivasi ku pagi ini. Melangkah maju bukan mundur, bergegas ke tempat indah. Mencari paras itu, tapi tak menemukannya lagi. Hilang... Ku cari sosok itu, tapi tidak ada. Pada siapa aku harus bertanya? Aku rasa paras itu bisa membawa ku pergi dari mimpi buruk ini, pergi dari kesedihan yang mendalam. Aku harap bisa menutup mata ini sejenak dan menyandar sejenak di bahunya. Tetap menunggu waktu itu datang.
Kebahagiaan itu datang tiba-tiba. Melihat sosok itu tersenyum sudah membuatku lega. Penyakit hati sirna. Berarti hingga menjadi terlalu berarti. It hurts sometimes. Ku terjebak dalam perasaan yang tak ku sangka. Apa yang bisa dilakukan bagi hati yang hancur? Terjebak dalam perasaan yang ku tak mengerti. Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang perlu tahu. Melihat tegak ke depan dengan tatapan penuh harapan. Khusyuk. Membayangkan bahwa hari itu adalah hari terakhir ku melihatnya. Ku kuatkan dan tabahkan hati. Berdo'a dan memohon kepada ya Rabb, tidakkah ini begitu menyedihkan?
Ada begitu banyak jalan. Tapi ku memilih balik, karena keluarga menunggu dirumah. Ku kembali ke pintu itu dan mereka menyambutku. Tapi sungguh, tak bisa ku melihat senyuman tipis itu lagi darinya. Semoga kau bahagia dan sehat selalu, "sayang"
0 Response to "LEARN HOW TO LET IT GO"
Posting Komentar