The WORST Heartbreak
Flashback that feeling... It was...
Aku bertemu dia diacara college party. We got along great right. Kita punya interest yang sama. Kita berbicara tentang musik, social life, tentang keseharian kita. It was fun! Waktu itu dia completely broken, lalu dia menelepon ku tengah malam, itu kali pertama aku mendengar somebody was so much hurt in their voice. Dia bilang bahwa dia baru saja putus dengan pacarnya dengan alasan ternyata pacarnya selingkuh dengan lelaki lain. Setelah kejadian malam itu, we started talking as more than friends. Mungkin setahun setengah lamanya, finally dia mutusin buat tinggal dan kerja diluar kota. Dia mulai percaya padaku dan mulai menceritakan semua hal, semua apa yang terjadi sebenarnya, mulai menceritakan apapun yang terjadi di tempat tinggal dan kesehariannya. Termasuk dia ngedate dengan wanita lain, karena dilain sisi dia merasa tersakiti atau bahkan sedih melihat pasangan lain. Maka dari itu, dia memutuskan go on date dengan wanita ini. Kemudian, menceritakannya tanpa cuma-cuma kepada ku, what horrible things progressed. Akhirnya, dia tidak menghubungi wanita itu lagi dan its meeting him again dan it was great right because he to have anybody else. So, he started being very distant dan berhenti menghubungi bahkan tidak mau bicara denganku. Saat itu, pastinya aku merasa mungkin aku melakukan hal yang salah. I kept questioning. I asked him was workin' on somethin'. Dia tidak mau mengakui atau memberitahuku sebenarnya salahnya dimana. Akhirnya, aku menemukan jawabannya dari temannya bahwa dia bersikap seperti itu karena dia ternyata menjalin hubungan baru dengan wanita lain alias pacaran deng dan sudah berjalan 3 bulan lamanya. Dia tidak mau mengakui dan mengatakannya padaku karena dia ingin aku menjauh and we stopped talkin' 2 bulan lamanya like I couldnt breathe without him. Aku gak bisa, he defined me.
Part yang paling menyedihkan adalah....
"Dia pergi dan kemudian kembali ketika dia membutuhkanku, when he broke up again because he needed me. At the same time, he thinks Im home for him"
So sad, dia melakukan sesuatu untuk memanipulasi lagi dan lagi karena dia tahu aku disini selalu untuknya dan selalu menunggunya. Cause he knew I was waiting for one, so he came back. Dalam 9 bulan lamanya, setiap hari kami telponan, facetimed everyday, diskusi tentang banyak hal. Jadi, aku menyimpulkan how much we loved each other on that time, sampai merencanakan our wedding, nyiapin nama untuk anak-anak kami nantinya. Aku tau itu stupid and silly.
Setelah itu, dia mulai menjauh dan meninggalkanku lagi and I knew what was happening. Dia punya pacar lagi. Circlenya akan kembali kesitu lagi. Dia bilang dia ingin balik ke mantannya dan kemudian meninggalkanku lagi. Aku merasa dimanfaatkan olehnya selama 2 tahun. I felt like nobody really cared about me. I thought everybody was using me. Sekarang, aku benar-benar menghapus dia dari kehidupanku, mulai menata semuanya kembali step by step. I do the best that I can. Semuanya perlu waktu dan aku menikmati proses menyakitkan itu dan coba bangkit. How do you feel if u put urself in my shoes?
"Kamu tidak seharusnya memiliki dan melibatkan seseorang dalam hidupmu dimana orang itu hanya memanfaatkan dirimu dan menginginkanmu temporarily as a desire, tapi kemudian, ketika dia tidak menginginkanmu lagi, lalu dia pergi meninggalkanmu. Tidak seorangpun layak diperlakukan seperti itu"
Kalo mengingat masa lalu itu, rasanya sakit sekali. But Im glad cause he's not in my life anymore. karena aku bisa keluar dari zona itu. Aku pulih, proud being myself, Im happy, I can be truly happy now which is great.
"Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang always be there for you in happy and sad and also accompany you fully in your journey"
0 Response to "The WORST Heartbreak"
Posting Komentar