APA YANG DIBUTUHKAN SEORANG GADIS?

"Penderitaan yang bisa dihindari bagi saya kurang lengkap. Mengapa orang tua tetap bersikeras untuk menyelenggarakan perkawinan anak-anak gadis mereka dan karena alasan itu mereka rela menempuh berbagai kesulitan yang begitu besar? Apabila para orang tua telah mendidik anak-anak perempuan mereka seperti mereka mendidik anak-anak lelaki mereka, maka anak-anak perempuan itu akan mampu memperoleh nafkah untuk menghidupi diri mereka sendiri secara mandiri. Oleh karena itu, para orang tua tidak perlu mencemaskan diri mereka sendiri dengan persoalan memilih-milih calon suami bagi anak-anak gadisnya" 

Dalam pengalaman pribadi yang saya jalani ternyata mengungkapkan bahwa ketika para gadis memperoleh kesempatan untuk mengembangkan pemikiran mereka secara adil dan mereka bisa menghidupi diri mereka sendiri dengan cara yang terhormat, mereka tidak akan mengalami kesulitan, ketika mereka berhasrat untuk menikah dengan pasangan yang sesuai dengan keinginannya. Tentu saja, apa yang saya ungkapkan disini tidak harus dipahami bahwa saya hanya mendukung pendidikan bagi para gadis dengan apa yang disebut pendidikan tinggi. 

Saya menyadari bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dicapai oleh ribuan gadis yang ada. Apa yang saya ungkapkan diatas bermaksud untuk menjelaskan bahwa pelatihan untuk para gadis sangat bermanfaat dan banyak orang yang mengatakan bahwa hal itu akan menjadikan mereka memiliki kepercayaan diri sepenuhnya. Mereka yakin dengan kemampuan mereka untuk menghadapi dunia dan tidak akan merasa tergantung dengan orang tua mereka atau kepada suaminya kelak. Memang, saya tahu bahwa banyak gadis yang telah ditinggalkan oleh suami-suami mereka, dan pada saat ini mereka memiliki kehidupan yang terhormat dengan suami-suami mereka, karena selama masa mereka ditinggalkan oleh suami terdahulu mereka memiliki kesempatan yang bagus untuk menjadi pribadi mandiri dan menerima banyak pelatihan, menekankan persoalan pelatihan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan para orang tua anak gadis yang telah mencapai usia nikah. 

Saya mendukung sepenuhnya pemikiran yang ada dan menguraikan bahwa persoalan para orang tua yang menciptakan kesulitan bagi dirinya sendiri itu bukan karena dia memiliki seorang anak gadis yang tidak kompeten, tetapi barangkali karena dia dan anak gadisnya bersikeras untuk membatasi diri mereka sendiri, dalam memilih calon suami. Mereka hanya memilih dari kasta/kalangan mereka sendiri yang sayangnya terbatas. 

Dalam persoalan ini, kemampuan dan prestasi dari pria muda itu sendiri merupakan pintu masuk bagi penyelesaian masalah. Apabila gadis itu buta huruf, dia bisa menyesuaikan dirinya sendiri dengan seorang pria muda. Tetapi, apabila dia seorang gadis yang berprestasi, biasanya dia akan membutuhkan seorang suami yang sama-sama berprestasi. 

Bahwa penentuan harga bagi pernikahan seorang gadis yang ditetapkan secara semena-mena itu tidak dianggap sebagai sebuah penyimpangan yang nyata, itu adalah kesalahan pendahulu (orang tua)

Semua nilai yang ditetapkan secara artifisial itu bersumber pada kebanggaan terhadap lulusan dari pendidikan dan gelar. Hal ini meliputi banyak kesalahan. Apabila definisi "prestasi" dipahami secara lebih bijaksana ketimbang sekedar gelar, maka akan menciptakan sebuah kondisi dimana banyak terdapat pria muda yang terdidik dan dia memperoleh penghargaan yang sepantasnya bagi pengajuan pernikahan demi kepentingan para gadis. Berawal dari sinilah, kesulitan untuk memilih calon suami yang cocok bagi gadis-gadis itu akan banyak berkurang atau bahkan bisa dihilangkan sama sekali. 

Teks ini untuk menggugah perhatian para orang tua, saya harus bertahan pada pentingnya suatu upaya untuk mendobrak penghalang-penghalang kasta yang sangat merugikan untuk memperluas arena untuk memilih dan tindakan pemerasan mungkin dapat diminimalisir/dihindarkan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "APA YANG DIBUTUHKAN SEORANG GADIS?"

Posting Komentar