Bahagia Bersama Orang Lain


Semua orang pasti memiliki keyakinan, nilai dan pemikiran yang fundamental dalam hidup dan tidak dapat easily di sacrifice. Bener gak? Kita percaya semuanya itu sudah pasti benar dan semua orang akan setuju apabila mereka benar-benar paham. Namun, kadang kita harus melewati waktu bersama dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan pemikiran dan keyakinan kita. 

Kita mungkin memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam suatu hal. Saat obrolan kita mulai menyentuh topik yang sensitif, mungkin obrolon itu bisa berubah menjadi suatu argumen. Tidak ada yang merasa didengar atau dihormati, yang tersisa hanyalah amarah, kebingungan dan rasa sakit hati. 

Kita mesti bertanya pada diri sendiri, apakah membuat orang lain sedih dan sakit hati hanya untuk membela keyakinan kita merupakan sesuatu yang sepadan? Daripada mempertahankan kesakralan nilai kehidupan kita, bukankah  menjaga perasaan orang yang duduk di hadapan kita penting? Bukankah lebih baik apabila kita sama-sama bahagia daripada menjadi yang paling benar sendiri? 

Berusaha meyakinkan orang lain untuk menerima pandangan kita merupakah hasil dari ego kita. Sedangkan kita yang benar, ego kita tidak dapat dipuaskan dan akan terus mencari argumen baru untuk dibahas. 

Kedewasaan dibentuk dari pengalaman. Satu pelajaran dalam kedewasaan adalah kita seharusnya tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang ada dalam pikiran kita, dan kita harus belajar untuk meredam ego kita dan melihat gambaran yang lebih besar. 

Menjadi yang paling benar sesungguhnya tidak sama pentingnya dengan bahagia bersama orang lain. 

-Sekian, 8/11/20 5.50pm

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahagia Bersama Orang Lain"

Posting Komentar