Wawasan Pembebasan
"Jangan biarkan pendapat/asumsi orang lain disekitar kita menentukan siapa diri kita. Daripada mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, curahkan penuh seluruh perhatian terpusat kepada mimpi-mimpi kita, wujudkan mimpi itu"
"Ketika seseorang tidak menyukai kita, sebenarnya ini bukan masalah kita, melainkan masalah mereka. Tidak semua orang akan menyukai kita. Ini baru akan menjadi masalah ketika? Kita merasa terusik karenanya"
Kadang disaat berada dalam posisi yang terpuruk, kita baru sadar akan hal yang ada disekitar. Begitu menyadarinya, then saya mulai sadar apa yang harus saya lakukan agar bisa bahagia. Full of happiness!
Firstly, sebenarnya orang tidak sepeduli itu dengan diri saya daripada yang selama ini saya kira. Saya even tidak bisa ingat pakaian apa yang teman saya kenakan saat saya melihat dia 3 hari lalu. Atau bagaimana make upnya atau seperti apa gaya rambutnya. Jika saya sendiri bahkan tidak mengingat hal tersebut, bagaimana mungkin dia bisa mengingat hal yang sama tentang saya? Funny yes! Walau kita sering kali memikirkan orang lain, jarang sekali pikiran itu berlangsung selama few mins.Saat kita selesai memikirkan orang lain, pikiran kita pasti akan kembali terpusat ke center apa yang sebenarnya penting bagi diri kita sendiri. Kenapa kita mesti ngabisin waktu berjam-jam dalam hidup kita untuk mengkhawatirkan penampilan kita di mata orang lain?
Secondly, pasti kalian gak awam dengan pernyataan bahwa kita gak bisa menyenangkan semua orang dan tidak semua orang harus menyukai kita. Karena saya sendiri pun tidak menyukai beberapa orang disekitar saya juga. Pasti bagi kita semua, misal ada politisi atau temen yang tidak kita sukai. Jika demikian, kenapa semua orang harus menyukai saya? Tidak ada gunanya menyiksa diri hanya karena ada orang yang tidak menyukai kita. Terima saja sebagai bagian dari hidup; kita gak bisa mengatur bagaimana perasaan orang lain terhadap kita. Jika seseorang tidak menyukai kita, biarlah dia tetap pada pendapatnya. Biarkan saja. Jangan membuat hidup kita mengacu pada standar yang dibuat orang lain. Buat standar kalian sendiri.
Ketiga, jika kita benar-benar honest pada diri sendiri, kebanyakan hal yang kita lakukan demi orang lain sesungguhnya kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kita berdoa untuk kesehatan keluarga kita karena kita masih membutuhkan mereka. Kita meneteskan air mata saat pasangan kita meninggalkan kita karena rasa kesepian yang menyelimuti dan menghantui. Thats okay!
Berhenti mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan dan lakukan apa pun yang hati kita inginkan. Jangan penuhi batin dan hati diri dengan begitu banyak "seandainya". Bebaskan hidup kita dan akuilah keinginan diri kita. Hanya saat kita bahagia, kita baru bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih membahagiakan.
-Sekian, 8/11/20 2.36pm
0 Response to "Wawasan Pembebasan"
Posting Komentar