KESEDIHAN DAN KETAKUTAN KARENA HIDUP DI DUNIA YANG TAK DAPAT DITEBAK

Bersabarlah terhadap apa yang belum terpecahkan di dalam hatimu, dan cobalah untuk mencintai pertanyaannya sebagai gantinya. 
-Rainer Rilke

Dalam kisah narasi dibawah ini yang coba saya buat, saya mencoba menyeimbangkan kesedihan dengan amarah yang defensih karena memiliki teman yang sekarat akibat komplikasi penyakit. 

Saya telah menyaksikan bagaimana bagian reaktif dari kepribadian saya terus membuncah dan menyumbat pengalaman murni dukacita serta rasa kasih kepada kawan saya yang sekarat karena komplikasi penyakit. Hampir setiap saat saya memikirkan dirinya, saya harus mendamaikan sebentuk reaktivitas yang menggelegak di dalam diri sampai akhirnya perasaan itu menguap- sehingga saya bisa kembali kepada dukacita, kehilangan, dan kasih sayang yang saya rasakan. 

Sebagai awalan, saya sangat marah pada penyakit tersebut akhir-akhir ini. Penyakit itu tampak ada dimana-mana. Saya tidak tahu apakah penyakit itu memang sedang marak atau semacamnya, tapi saya sendiri siap meyakininya begitu. Saya jelas tidak tahu apakah kasus penyakit kawan saya ada hubungannya dengan kesalahan seseorang, tapi ini menimbulkan gelegak amarah yang penuh ketakutan, seolah-olah ada orang lain yang sembarangan dan tak bertanggung jawab di luar sana yang menzalimi kita semua dengan aktivitas beracun mereka, yang semakin menumpuk setiap waktunya. Kemudian saya harus mendamaikan energi reaktif tersebut, membiarkannya di sna tapi tidak ikut terseret dalam penghakiman atau kisahnya, sampai perasaan itu menguap dan saya dapat merasakan apa yang ada di baliknya; kesedihan, rasa sayang kepada teman saya, dan rasa khawatir untuk diri sendiri serta semua orang lain yang hidup dalam dunia yang begitu tak bisa ditebak dan tidak aman. 

Saya masih terus belajar untuk mengasah hal ini. Biasanya saya menghargai intelegensia kritis yang membantu saya memahami sejumlah faktor manusia yang kemungkinan bertanggung jawab atas maraknya penyakit itu. Pada waktu yang sama, saya melihat bagaimana saya menghindari pengalaman langsung dengan rasa sakit di hati saya dengan mengalihkan perhatian pada hal ini dan terjebak dalam jaring-jaring penghakiman serta pengisahan. 


  • Saya yakin sebagaian alur pendewasaan adalah agar kita bisa menghadapi kebenaran, dan itu termasuk maut serta kematian. bahwa kita semua akan mati, dan itu merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman menjadi manusia. 
  • Apabila saya mengalami proses menjelang kematian yang menyakitkan, idealnya saya akan meninggal dunia secara sadar. Saya harap penderitaan saya tidak akan terlalu menyelubungi benak saya dan saya akan mengetahui kapan tepatnya untuk melepaskan diri dan menghadapi kemarian dengan elegan dan berani.
  • Menurut saya, orang-orang tidak melulu merasa tertekan ketika membicarakan soal kematian. Sebjek apa pun bisa jadi terkait dengan depresi. Dan membicarakan kematian bisa bersumber dari berbagai tempat yang tak terbatas di dalam diri kita. 
  • orang-orang seharusnya memiliki lebih banyak kebebasan untuk memiliki opsi bunuh diri daripada yang lazimnya terjadi di Amrik. Jika saya mengalami rasa sakit yang begitu heat, saya ingin mengetahui bahwa saya bisa memilih opsi tersebut. awokwokwok 

Enjoy reading!!! Leave comments down below to support :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KESEDIHAN DAN KETAKUTAN KARENA HIDUP DI DUNIA YANG TAK DAPAT DITEBAK"

Posting Komentar